Wednesday 7 June 2023

Kuliah S2 Gratis di Luar Negeri (part 2)

Halo, selamat datang kembali di blog ini. Hari ini, saya akan melanjutkan tulisan di post sebelumnya terkait kuliah S2 gratis di luar negeri. Ada dua jalur untuk kuliah gratis (Red: sangat terjangkau) yaitu, melalui beasiswa atau dengan biaya sendiri namun sangat murah. Masing-masing memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri, namun keduanya menawarkan peluang untuk membuka cakrawala baru dan memperluas pengetahuan kita. Jadi, mari kita mulai dengan opsi pertama, melanjutkan studi dengan beasiswa.

Untuk yang sedang mencari untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 atau S3, peluang untuk mendapatkan beasiswa sangat banyak. Ada dua jenis beasiswa utama yang bisa Anda coba, yaitu beasiswa non-kampus dan beasiswa kampus. Beberapa beasiswa non-kampus yang populer adalah LPDP dari Indonesia, Australia Awards Scholarship (AAS), Chevening dari Inggris, Fulbright dari Amerika Serikat, lalu beasiswa DAAD dari Jerman. Ada juga beasiswa seperti SISGP dari Swedia, beasiswa dari Rumania dan Hungaria (Stipendium Hungaricum), serta beasiswa dari Turki, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Semua beasiswa ini menawarkan berbagai keuntungan dan peluang yang berbeda, jadi sangat penting untuk mengeksplorasi dan menemukan beasiswa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Sebagai garis besar gambarannya, saya akan rangkum menjadi list berikut:

1. LPDP (https://lpdp.kemenkeu.go.id/en/beasiswa/pendaftaran-beasiswa/) saat ini sedang buka Pendaftarannya loh, tiap tahun bila tidak ada kejadian khusus seperti covid atau perubahan lain, pemerintah Indonesia secara konsisten membuka peluang untuk beasiswa ini. Ini adalah beasiswa yang aku dapat untuk kuliah di UNSW saat ini. Kuotanya sangat besar, saat saya dulu mendaftar, terdapat 4000 applicant yang mendapat beasiswa dari total sekitar 20 ribu pendaftar. Namun ini terbagi untuk beasiswa dalam negeri serta luar negeri..

2. Australia Awards Scholarships (AAS) adalah program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Australia. Menurut informasi terakhir, kuota yang disediakan khusus untuk pelamar dari Indonesia mencapai 250 orang setiap tahunnya. Anda bisa mengecek informasi lebih lanjut di website mereka, dan mencoba mencari channel Telegram dengan keyword "AAS Indonesia" untuk mendapatkan update terkini.

3. Beasiswa dari New Zealand merupakan kesempatan emas lainnya bagi Anda yang ingin meraih pendidikan tinggi di luar negeri. Informasi lebih rinci tentang beasiswa ini bisa Anda temukan di website resmi mereka.

4. Chevening adalah program beasiswa dari pemerintah Inggris yang terbuka untuk pelajar internasional dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

5. Fulbright adalah salah satu program beasiswa prestisius yang ditawarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Program ini memberikan kesempatan bagi individu dari berbagai negara untuk mengejar pendidikan, penelitian, atau pertukaran budaya di Amerika.

6. Jika Anda tertarik untuk belajar di Jerman, Anda bisa mencoba untuk mengajukan beasiswa DAAD. Informasi lebih lanjut bisa Anda temukan di situs resmi mereka.

7. Pemerintah Belanda juga menawarkan program beasiswa bernama StuNed bagi pelajar internasional, termasuk dari Indonesia. Detail lengkap beasiswa ini bisa Anda lihat di website resminya.

8. Swedia melalui Swedish Institute menawarkan program beasiswa bagi para profesional global yang ingin belajar di Swedia. Informasi lebih rinci bisa dilihat di website mereka.

9. Untuk Anda yang tertarik mengejar studi di Rumania, pemerintah Rumania memiliki program beasiswa yang bisa Anda coba. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di website resminya.

10. Pemerintah Polandia melalui portal resmi mereka menawarkan informasi tentang berbagai peluang studi dan beasiswa di Polandia. Anda bisa memeriksa website ini untuk informasi lebih lanjut.

11.Rusia melalui program "Study in Russia" juga menawarkan berbagai beasiswa bagi mahasiswa internasional. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di website resminya.

12. China melalui Chinese Government Scholarship juga memberikan peluang bagi para pelajar internasional untuk belajar di China. Informasi lebih rinci bisa Anda temukan di website mereka.

13. Hungaria melalui program Stipendium Hungaricum menawarkan peluang beasiswa bagi mahasiswa internasional yang ingin belajar di Hungaria. Informasi lebih lanjut bisa Anda cek di website resminya.

14. Turki melalui program Türkiye Burslari menawarkan beasiswa bagi pelajar internasional. Anda bisa mendapatkan informasi lebih rinci di website resmi mereka.

15. Terakhir, Brunei juga menawarkan beasiswa bagi pelajar internasional melalui program Government of Brunei Darussalam Scholarships. Anda bisa memeriksa detail lengkap beasiswa ini di website resminya.

Diluar list diatas, masih terdapat beasiswa-beasiswa dari negara lainnya, kalian tinggal lebih aktif mencoba untuk mencari informasi lebih lanjut dari tiap negara-negara, terutama negara-negara maju. Bisa juga check di google, ada beberapa situs yang fokus pada pencarian beasiswa seperti schoter(https://www.schoters.com/id/program/study-abroad-academy).

Sementara itu, beasiswa kampus adalah opsi lain yang dapat Anda pertimbangkan. Beasiswa ini biasanya diberikan langsung oleh universitas dan seringkali disesuaikan dengan kebutuhan dan minat individu. Terutama untuk jenjang S3, banyak beasiswa tersedia. Namun, jika Anda tertarik pada S2, mayoritas beasiswa ditujukan untuk S2 dengan penekanan pada riset, mirip dengan kuliah S3. Universitas di Australia, misalnya, menawarkan beasiswa penuh dengan living allowance, serta beasiswa parsial tanpa living allowance. Hal yang sedikit tricky adalah kamu harus mencari lebih teliti ke masing-masing website dari kampus tersebut. Sebagai catatan, sangat dianjurkan untuk mengecek semua universitas yang masuk dalam top 500 dunia karena banyak di antaranya yang menawarkan beasiswa. Untuk di UNSW, tempat aku kuliah sekarang, ada beberapa beasiswa yang ditawarkan yang bisa dilihat di website berikut:

https://www.unsw.edu.au/research/hdr/scholarships

Kalau kamu ingin cari di kampus lain di Australia, bisa dengan keyword, "nama kampus RTP scholarship".

Nah, bagaimana? Sangat menarik bukan? Sebagai penutup artikel ini, ada beberapa hint tambahan yang bisa menjadi panduan dalam perjalanan Anda untuk mendapatkan beasiswa kuliah. Pertama, satu elemen yang tidak boleh dilupakan adalah niat yang sangat kuat. Anda harus memiliki goal atau cita-cita yang jelas dalam pikiran Anda. Tanpa visi yang jelas, sulit untuk bertahan di tengah hambatan dan tantangan yang tak terhindarkan dalam perjalanan ini. Namun, jika Anda memiliki tujuan yang jelas dan niat yang kuat, rintangan apa pun akan menjadi tantangan yang dapat dicari solusinya hingga selesai.

Kedua, penting untuk memiliki sertifikasi bahasa Inggris seperti IELTS. Ini bukan hanya bekal, tapi juga sebuah syarat yang hampir selalu ada dalam proses pendaftaran beasiswa. Meskipun proses mendapatkan sertifikat ini mungkin terlihat menakutkan, percayalah, ini adalah salah satu tahapan yang paling mudah dibandingkan dengan proses pencarian beasiswa secara keseluruhan. Untuk memfasilitasi proses ini, saya berencana untuk membuat postingan khusus mengenai segment ini dalam waktu dekat.

Namun, intinya adalah jangan pernah berpikir bahwa beasiswa hanya untuk mereka yang sangat pintar atau hanya bagi mereka yang kurang mampu secara finansial. Sebagai contoh ya saya sendiri, saya bukanlah orang pintar, saya mendapatkan gelar S1 sekitar 10 tahun lalu, dengan IPK di bawah 3.3. Untuk finansial, bila untuk hidup sehari-hari dengan keluarga alhamdulillah cukup, namun karena keinginan yang kuat untuk kuliah di luar negeri demi meningkatkan kualitas hidup, setelah mengapply berbagai macam beasiswa dari 2019-2021, saya akhirnya mendapat beasiswa LPDP untuk berkuliah di UNSW. Jadi, beasiswa, seperti segala hal lain di dunia ini, tersedia bagi mereka yang berani dan persisten. Mereka yang berani menghadapi tantangan dan berani mewujudkan mimpi-mimpinya, serta mereka yang persisten dalam upayanya, itulah yang akan berhasil. Jadi, mari kita berani dan bertahan, karena kesempatan itu ada bagi semua orang yang berani mengejarnya!

Opsi kedua yaitu berkuliah dengan biaya sendiri.

Berkeinginan untuk mengejar pendidikan tinggi di luar negeri bukan berarti harus selalu bergantung pada beasiswa. Meski beasiswa memang membantu, ada alternatif lain untuk menuntut ilmu di luar negeri dengan biaya yang relatif terjangkau. Apakah kamu tengah merencanakan untuk melanjutkan S1, S2, atau bahkan S3, banyak negara yang menawarkan program pendidikan dengan biaya yang bisa dikatakan cukup terjangkau. Tentunya, perlu diingat bahwa meski biaya kuliahnya mungkin terjangkau, kamu tetap memerlukan modal untuk mengurus visa dan biaya hidup sementara.

Salah satu negara yang bisa menjadi opsi adalah Jerman. Jerman dikenal dengan pendidikan tingginya yang berkualitas dan yang penting, banyak universitas di Jerman yang menawarkan program studi dengan biaya kuliah rendah atau bahkan gratis bagi mahasiswa internasional, khususnya untuk program S1. Meski demikian, persyaratan dan biaya hidup bervariasi tergantung pada universitas dan lokasi tempat kamu tinggal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset menyeluruh dan merencanakan keuangan dengan baik. Sebagai gambaran, kalian bisa cek di youtube maupun blog schoters tadi, biaya perkuliahan di Jerman per tahun bahkan tidak menyentuh 5 juta rupiah.

Norwegia adalah negara lainnya yang menawarkan pendidikan tinggi dengan biaya terjangkau. Di Norwegia, pendidikan tinggi gratis untuk semua mahasiswa, termasuk mahasiswa internasional. Namun, meskipun kuliah gratis, biaya hidup di Norwegia bisa cukup tinggi. Oleh karena itu, merencanakan anggaran dengan bijaksana adalah langkah penting.Sebagai gambaran, kalian bisa cek di youtube maupun website PPI Norwegia dan lain sebagainya, biaya perkuliahan di Norwegia per tahun hampir sama dengan di Jerman, tidak menyentuh 5 juta rupiah.

Yang menarik dari belajar di luar negeri adalah, selain memperoleh pendidikan berkualitas, kamu juga memiliki kesempatan untuk bekerja part-time. Ini bukan hanya membantu membiayai kehidupan sehari-hari kamu, tapi juga memberikan kamu pengalaman kerja internasional yang berharga. Di Jerman dan Norwegia, pekerjaan part-time, khususnya pekerjaan kasual atau "blue collar", cukup banyak tersedia. Mayoritas penduduk asli di kedua negara ini lebih memilih bekerja kantoran atau pekerjaan "white collar", sehingga memungkinkan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk mengambil pekerjaan tersebut.

Bagaimana, sangat menarik bukan, semoga artikel kali ini bermanfaat, dan nantikan artikel-artikel selanjutnya ya, bila ada pertanyaan, silahkan taruh di kolom komentar ya.

Terima kasih!!!


No comments:

Post a Comment

rack network in Aussie