Artikel terakhir yang aku bagikan membahas berbagai beasiswa yang dapat digunakan untuk melanjutkan kuliah S2 di luar negeri. Kali ini, aku ingin membagikan pengalamanku mendapatkan beasiswa LPDP untuk studi S2 di University of New South Wales.
Beasiswa LPDP, singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, menjadi program beasiswa yang sangat dicari oleh para pelajar dan profesional muda di Indonesia. Program ini menawarkan peluang besar untuk meraih pendidikan lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Namun, untuk mendapatkan beasiswa ini, ada beberapa langkah penting yang harus diikuti.
Pertama, kunjungi website resmi dan akun Instagram resmi LPDP untuk mendapatkan update terbaru tentang jadwal dan informasi lainnya seputar beasiswa ini. LPDP sebagai organisasi resmi sering membagikan informasi penting melalui media ini. Kamu dapat menemukan detail tentang jadwal pendaftaran, proses seleksi, dan persyaratan dari sumber tersebut.
Kedua, lakukan riset mendalam tentang ketentuan dan syarat pendaftaran beasiswa LPDP. Penting untuk dipahami bahwa proses seleksi LPDP sangat ketat dan hanya kandidat yang sesuai dengan persyaratan yang bisa terpilih. Oleh karena itu, memahami persyaratan dan ketentuan yang berlaku akan sangat membantu persiapanmu.
Ada beberapa bagian penting yang harus diperhatikan dalam proses pencarian beasiswa:
IELTS: Sebagai salah satu syarat beasiswa LPDP, memiliki skor IELTS yang baik sangat penting. LPDP biasanya mensyaratkan skor IELTS minimal tertentu sebagai bukti kemampuan berbahasa Inggris kandidat. Saat aku cek terakhir kali, minimal IELTS yang dibutuhkan untuk mendaftar LPDP adalah 6.5.
LoA (Letter of Acceptance): Sebelum mendaftar beasiswa LPDP, kamu harus mendapatkan surat penerimaan dari universitas tujuanmu. LoA ini menunjukkan bahwa kamu telah diterima di universitas tersebut dan siap untuk melanjutkan studi.
Dokumen Pendaftaran: Beberapa dokumen penting yang harus disiapkan antara lain terjemahan transkrip nilai dan ijazah, KTP, Kartu Keluarga, dan Birth Certificate. Saat mendaftar kampus untuk mendapat LoA, dokumen tadi harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah yang diakui di Indonesia, bisa dicari di google atau ditanyakan di akun telegram LPDP, atau bila ingin bertanya di komen blog ini silahkan ya.
Visi yang jelas tentang apa yang akan dilakukan saat kuliah dan rencana setelah lulus: LPDP biasanya menilai kandidat berdasarkan visi dan misi mereka. Oleh karena itu, kamu harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kamu capai selama dan setelah studi.
Kontribusi yang telah dilakukan sebelumnya: LPDP juga mempertimbangkan kontribusi yang telah kamu lakukan dalam bidang studimu, terutama yang sesuai dengan kriteria yang diminta LPDP atau beasiswa lain. Jangan berpikir harus selalu memiliki kontribusi besar seperti mendirikan perusahaan sendiri atau hal sosial lainnya. Bahkan kegiatan seperti bergabung dengan klub atau organisasi, meski hanya sebagai anggota, tetap dianggap kontribusi, selama kamu bisa menjelaskan dengan baik.
Ketiga adalah mencoba mendaftar beasiswa lain sebelumnya. Proses ini akan membantumu memahami cara penulisan esai yang efektif dan menjalani proses seleksi beasiswa. Kamu akan belajar banyak tentang cara menulis esai yang efektif dan persuasif.
Keempat, bergabunglah dengan grup telegram LPDP. Di grup ini, kamu akan menemukan banyak orang lain yang juga berjuang untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Kamu bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan saran dari mereka.
Kelima, kamu bisa browse di IG terkait beberapa group belajar beasiswa, dulu saya ikut Mandar Goes Abroad, Schoters, dsb. Lalu membentuk grup whatsapp untuk diskusi rutin persiapan berbagai macam beasiswa.
Keenam, manfaatkan sumber daya online seperti Google untuk mencari kelas atau workshop yang membahas persiapan LPDP. Banyak organisasi dan individu menawarkan program pelatihan khusus untuk calon penerima beasiswa LPDP.
Ketujuh dan terakhir, latihan wawancara sangat penting. LPDP biasanya mengadakan wawancara sebagai bagian dari proses seleksi mereka. Dengan berlatih, kamu akan merasa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi sesi wawancara sebenarnya. Aku sendiri berlatih wawancara lebih dari tujuh kali, baik dengan teman yang aku kenal atau dengan penerima beasiswa yang aku kenal dari komunitas telegram, atau yang aku temukan di internet.
Secara keseluruhan, mendapatkan beasiswa LPDP membutuhkan persiapan yang matang dan tekad yang kuat. Jika kamu mengikuti langkah-langkah ini dengan cermat, kamu akan memiliki peluang yang lebih baik untuk sukses dalam usaha kamu mendapatkan beasiswa LPDP. Semoga berhasil dan tetap berjuang, ya!